BUMN Senjata Ideologis Menjinakan Pasar Bebas

BUMN itu gagal karena landasan teoritisnya juga tidak ada, ya karena landasan tersebut berkaitan dengan ideologi atau paham yg merancang bangun institusi tersebut. BUMN dinegara manapun, mau tidak mau merupakan implementasi ideologis sekaligus sarana dan prasarana menuju cita2 tersebut.

Gagal secara teoritis misalnya, mengaitkan BUMN dengan istilah "state capitalism", pernyataan nyeleneh dari ekonom liberal awal tahun 1990-an ketika China mulai masuk permainan pasar global dengan mengunakan BUMN-nya sebagai "Vanguard" yg membimbing pelaku ekonomi kecil individual/swasta negaranya.
Apapun yg terjadi pada BUMN saat ini bukan hanya aspek ekonomis saja, baik makro maupun mikro. BUMN hancur berbarengan dengan penghancuran secara sistematis "ideologi" yg melandasinya. BUMN seperti halnya KUD yg lebih dulu "dibunuh" secara terang2an dan "difitnah" oleh pelaku rente perbankan adalah alat2 dan senjata ideologis yg menghambat secara konkrit "pasar bebas". 

Pengalaman BUMN China memasuki arena "pasar bebas" menjadikan hal baru dan menarik dikaji bagi penganjur maupun penyembah berhala "individualisme", bahwa motivasi perorangan yg mendorong produksi dan kebutuhan membuat "tangan2 tak tampak" mendistribusikannya sesuai dengan kebutuhan masing2, berhadapan dengan "tangan2 yg tampak" dari usaha2 kolektif dalam negara yg memenuhi dan mengatur sistem produksi maupun distribusinya.

Selama anda gagal paham soal landasan ideologis (secara teoritis dan empiris), perdebatan soal BUMN tidak akan menemukan muaranya; dari situ baru lah kita melihat infrastruktur politik negara, apakah mendukung secara ideologis juga ataukah justru disitulah problemnya?

---maap, akuh lagi ngga ngupi pagi ini...😁😁😁

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prabowo dan Masalah Perburuhan

Belajar lah dari Dinasti KIM

Akar Rasisme AS: Wawancara dengan Noam Chomsky